Duka STAI Ali Surabaya, Duka STIT Haen Pula

Duka STAI Ali Surabaya, Duka STIT Haen Pula

Semoga Allāh Merahmati Ustadz Muhammad Chusnul Yakin (Dosen STAI Ali bin Abi Thalib Surabaya). Hubungan STIT Haen secara kelembagaan dengan beliau ibarat sang jabang bayi yang akan lahir telah dibantu persalinannya oleh beliau. Ikatan batin yang begitu kuat meskipun kami saling berjauhan antara Jawa Barat dengan Jawa Timur.

Tak disangka tak diduga tiba-tiba terdengar berita duka, kematian beliau. Rasanya belum terlalu lama mengenal beliau tetapi dokumen gambar kunjungan kami bertemu beliau di STAI Ali Surabaya kini menjadi kenangan.

Para penuntut ilmu tentu tahu, minimal pernah mendengar kampus tersebut. Kampus yg sempat kami kunjungi beberapa kali bersama rombongan Stit Haen dalam rangka studi banding muatan kurikulum Prodi Bahasa Arab pada 10-14 April 2017. Beberapa bulan selanjutnya, ketika STIT Haen hampir terlahir ke dunia dakwah melalui jalur pendidikan formal, beliau sempat menyambangi Kampus STIT Haen dan memberi masukan pada muatan kurikulum serta nasehat-nasehat bermanfaat bagi para pengurus sekaligus para pendiri STIT Haen ketika itu.

Kalimat tawadhu yang beliau ucapkan sebagai muqaddimah ketika bertemu dengan para pendiri STIT Haen dan pengurus Pesantren Islam Hidayatunnajah:
…لَسْتُ بِخَيْرِ كُمْ….
“… Aku bukanlah orang yang terbaik di antara kalian….”
Kalimat yang pernah terucap oleh sahabat yang mulia Abu Bakr ash-Shiddiq radhiyallāhu ‘anhu saat khutbah di awal menjadi khalifah.

Sharing pengalaman mendirikan perguruan tinggi hingga muatan kurikulum beliau sampaikan dengan penuh antusias. Salah satu pesan yang beliau sampaikan pula pernyataan dari syaikh Ali Hasan al-Halabi rahimahullāh bahwa saat ini gelar formal dibutuhkan oleh umat. Orang yang bergelar pendidikan formal lebih didengar dan diterima dikalangan pemegang kebijakan di pemerintahan. Maka dengan penuh antusias beliau mendorong kami untuk melanjutkan dan memperjuangkan niat baik ini.

Seiring dengan waktu yang terus melaju, keduanya telah menemui ajal lebih dahulu dari kita. Keduanya sama-sama wafat terkonfirmasi Covid-19. Semoga Allāh menerima amaliyah ibadah keduanya dan diampuni dosa keduanya. Āmīn..

Di salah satu rekaman ceramah beliau tentang kematian, ia mengingatkan bahwa kematian bisa saja terjadi pada orang yang sehat, masih muda, atau bahkan ketika masih bayi. Semua pasti akan dihampirinya. Keluarga besar STIT Hidayatunnajah Bekasi dan Pesantren Islam Hidayatunnajah turut berduka atas musibah ini. Semoga keluarga yang ditinggalkan diberi kesabaran. Āmīn..

Muslim Abu Sa’ad

Silahkan Share